Minggu, 30 Oktober 2011

Menulis itu Gampang


Topik     : Indahnya menjadi seorang Penulis
Judul     : Menulis itu Gampang
Tujuan  :  Mengajak para masyarakat agar mulai dari sekarang untuk mengembangkan potensi daam menulis.
Saat kamu di suruh untuk menulis, apa yang terlintas dibenak kamu?
Syair – syair puitiskah? Rangkaian kata yang memiliki berjuta – juta makna? Atau malah bingung? Kalau begitu Sama !!
Goethe “Manusia pada hakikatnya adalah seorang penulis. Apa yang ia dengar,lihat , dan alami  ia jadikan pola.Ia percaya apa yang dapat di pikir, akan dapat pula ditulis, lambat atau cepat.Dalam setiap perjalanan dan dalam setiap peristiwa ia memperoleh bahan baru untuk diperoleh dan dikarang nya” (Goethe)
Semoga komentar Goethe diatas dapat membuat semangat kamu untuk menulis kian menyala –nyala.Betapa sebenarnya kamu memiliki harapan besar untuk menjadi seorang penulis, sepertinya mudah dan tidak benyak mengalami hambatan. Artinya telah memiliki modal cita – cita besar, persiapkanlah diri kamu untuk terjun kedunia ini.
Menulis memang gampang dan hampir semua orang dijagat raya ini sudah bias menghasilkan sebuah tulisan. Contohnya yang sedang jatuh cinta alias love-love an akan menulis surat cinta. Kata – kata mengalir indah, lancar seperti arus air laut yang mengalir.seseorang yang sedang kesal menulis kekesalannya begitu panjang, atau yang sedang merasa ceria akan menuangkan tulisannya didalam sebuah buku kecil yang biasa disebut diary, gampang kan?
Setiap orang adalah penulis, namun untuk siapa kamu menulis?hanya cukup untuk pribadi ? untuk sang pujaan hati? Orang tua? Atau hanya memenuhi tuga dari guru atau dosen saja?
Bila menulis tolak ukurnya hanya sebatas itu, kubur kembali dalam – dalam ambisi dan keinginanmu untuk menjadi seorang penulis yang handal.
Banyak orang bingung ketika dirinya dibebani dengan tema apa yang harus ditulisnya .Ketika diawal,bingung harus memulai dari mana. Didalam menulis memang paling sulit adalah memulainya, jadi mulailah dari diri sendiri, saat ini detik ini juga. Ambil sebuah kertas dengab pena, pegang tuts keyboard dan rangkailah kata-kata yang tercipta di imaginasi atau ide yang terinspirasi di kepalamu. Membaca, itu sangat penting seperti pepatah mengatakan “Buku adalah jendela dunia” menjadi seorang penulis harus banyak baca buku, tidak ada pengecualian, dan jika kamu kehilangan ide pergilah ke mana saja hanya sekedar untuk menghirup udara bebas, dan kamu mencari inspirasi yang bias dijadikan sebuah tulisan, dan tempat menulis bias di mana saja asal mebuat kamu merasa nyaman.
Namun tidak semua orang siap untuk menulis, walau sudah ada kertas di depan mata, menyalakan computer, layar dan kertas itu tetap saja dibiarkan kosong tanpa di nodai oleh tulisan – tulisan.
Mulailah dari hal kecil, atau dari pengalaman kamu sehari –hari. Tidak sedikit lo para penulis mendapatkan honorarium yang lumayan karena menuliskan pengalaman pribadi mereka atau hal – hal yang mereka lihat disekitar, dan ada juga yang difilmkan. Misalnya saja “Raditya Dika” yang menuliskan pengalaman sehari –harinya, dan para editor senang dan sudah sempat difilmkan,
Siapa sih yang tidak mau  terkenal seperti Raditya Dika, Andrea Hirata, JK Rowling yang terkenal dengan Harry Potter dengan sapu terbangnya?
Dalam menulis jangan takut dengan tulisan kamu tidak bagus, kurang puitis, kurang beemakna, tidak dibaca oleh orang lain? Jangan hiraukan , karena itu adalah hasil karya mu,dan sebenarnya dalam proses penulisan isi tulisan  itu tergantung para penulis nya sendiri.
Siapa sih tulisannya yang tidak bangga jika di baca orang banyak dan di muat di majalah yang trend setter? Semua pasti mau‼ disitulah nikmatnya menjadi seorang penulis, ketika tulisannya dimuat di majalah atau media massa dan honor didapat., dan meski tanpa honorer yang didapat masih  ada kepuasan tersendiri yang dirasakan. Karena buah fikiran dan ide brilliant yang kamu asah , tuangkan dalam sebuah tulisan di baca oleh khalayak ramai.
Disini ada beberapa agar kamu bisa menjadi seorang penulis antara lain:
$ Belilah buku – buku petunjuk menulis yang jitu dan mudah dipahami
$ Belilah segala macam buku, jika kamu tidak mampu membeli yang baru, pergilah kebursa buku yang lama dan harganya lebih terjangkau. Itulah gudangnya penulis, semakin banyak membaca maka akan semakin bertambah wawasannya,
$ Kumpulkan berbagai Koran dari penjuru tanah air, dan guntinglah tulisan –tulisan yang kamu anggap penting, susunlah menjadi sebuah kliping.
$ Sering –seringlah browsing internet,cari situs –situs kepenulisan,kopy, print dan jilid agar mudah mempelajarinya.

Setelah kamu mengisi atau menata koleksi pribadi mu, ingat jagalah perpustakaan mu dengan baik, dan jangan sampai kehilangan.
dan ingat dalam menulis harus PD (percaya diri), bikin tulisan yang unik,jangan nyontek, write is job, dan cari teman untuk mebaca tulisan kamu sebelum di publikasikan ke media.

Nah ternyata menulis itu tak sesulit apa yang kamu bayangkan? Ingat “zero to hero”jika kamu ingin menjadi sebagai penulis yang sukses dan professional, kamu harus memulai dari hal yang kecil. Dan mulai sekarang mari budayakan gemar dalam menulis.

Referensi : "penulisan Menulis itu gampang  ini saya ambil dari berbagai sumber "

Penalaran

Topik     : Menulis adalah Proses Bernalar
Judul      : Penalaran  
Tujuan    :  Menjelaskan tentang penalaran yang baik dan benar didalam pembuatan suatu penulisan


     Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan  indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.Kesimpulan berupa pernyataan yang di turunkan atas dasar alasan-alasan tertentu.
Metode dalam menalar ada 2, yaitu :


1. Induktif, dan
2. Deduktif



Metote induktif 
1. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
2. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti
3. .Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Metode deduktif
 Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
 Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gayahidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial. Bagian ini membutuhkan pengembangan.

Konsep dan simbol dalam penalaran 

Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
# Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
# Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

PENALARAN DI DALAM PENULISAN 

Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis atau symbol/lambang yang dihasilkan dari ujaran manusia dalam rangka menjalankan fungsi bahasa. dalam fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari-yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, Fungsi bahasa tersebut dibagi menjadi 5 (lima), antara lain :

1. Sebagai alat komunikasi,
2. Sebagai alat ekpresi diri,
3. Sebagai alat Kontrol social dan integrasi,
4. Sebagai alat adaptasi, dan
5. Sebagai alat berpikir.

Dalam berbagai tulisan ilmiah ataupun artikel  , bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang bersifat abstrak atau konseptual yang sulit dicari analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih.

Ciri ragam bahasa tulis :

>Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat,
>Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
>Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap dan,
>Paragraf dikembangkan secara lengkap dan terpadu.

Sifat ragam bahasa tulis :

- Cendekia
- Lugas
- Jelas
- Formal
- Obyektif
- Konsisten
- Bertolak dari Gagasan
-Ringkas dan Padat

Referensi :
Penulisan tentang "Penalaran " diatas, saya ambil dari berbagai sumber - sumber yang menjelaskan tentang penalaran yang baik dan benar dalam suatu penulisan.