Rabu, 01 Mei 2013

Masjid Dian Al-Mahri, Depok

kalo sudah tinggal di depok tak lengkap jika tak mengunjungi yang namanya Masjid Dian al-Mahri atau sering kita kenal dengan Masjid Kubah Emas. Masjid Agung ini letaknya di di tepi jalan Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Depok. 
setelah sekian lamanya ingin mengunjungi masjid agung ini, akhirnya kaki ini melangkahkan juga kakinya kedalam halaman dan menyempatakan diri ini untuk bersujud didalam ruangan masjid ini.. Hati ini ;angsung berdesir saat melihat sekitar masjid, dari halaman hingga kedalamnya membuat mata terpesona dan takjub.
selain tempat ibadah banyak juga menjadikan masjid ini sebagai kawasan wisata keluarga ataupun acara-acara. masjid ini sangat menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang terbuat dari emas. selain itu luas area yang ada dan bebas untuk umum, sehingga tempat ini sering dijadikan tempat liburan keluarga.

Sekilas tentang Masjid Dian Al-Mahri

 Masjid ini dibangun oleh seorang pengusaha Asal banten ia bernama Ibu Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, tanha masjid ini telah ia beli sejak tahun 1996, dan pembangunan masjid ini mulai di bangun pada tahun 2001 dan selesai akhir tahun 2006.

Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah,,minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk , untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.


Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar